Cerdas Finansial

Bapak Andreas Hartono, CHt, CI, CFP seorang finansial planner membagikan ilmunya yang berharga, yaitu cerdas finansial.

IMG_20160517_151125_HDR.jpg

Lihat gambar di atas, coba teman-teman lihat, itu adalah tahap perubahan zaman, yaitu mulai dari zaman batu, manusia berburu dan memakan hasil buruannya di hari yang sama, tidak bisa disimpan karena akan membusuk.

Tahap berikutnya adalah zaman bertani, di zaman bertani inilah manusia sudah mulai menerapkan sistem menabung, yaitu menyimpan padi di lumbung padi.

Yang paling kanan adalah menabung di bank, ibarat komputer, sudah masuk di era Pentium IV.

Namun yang terkini adalah zaman digital, yang sudah semakin canggih, era internet.

Yang fatalnya, kita hidup di zaman digital, namun pola pikir masih seperti orang zaman batu, seringkali hasil kerja kita, gaji kita, langsung kita habiskan tanpa ada yang ditabung.

Idealnya, menabung itu adalah 10-30% dari pemasukan kita.

 

Ok, saya ingin teman-teman pembaca setia satuyangterpenting ikut mencoba membayangkan, apabila hari ini ada rejeki nomplok, uang cash 20 Jt diberikan kepada Anda, dan ada instruksi untuk dengan segera menghabiskan uang tersebut, coba pikirkan akan pakai uang 20 Juta itu untuk apa.

Silakan dipikirkan dulu, nanti akan dibahas selanjutnya.

IMG-20160518-WA0014

Berikutnya, ini ada sedikit check up gratis kondisi keuangan kita.

Silakan teman-teman pembaca satuyangterpenting menjawab pertanyaan di gambar, jawab dengan sejujur-jujurnya.

Apakah jawaban Anda lebih banyak jawaban A atau jawaban B ?

Kalau jawaban ketiga jawaban adalah B semua, maka ibarat sakit, kondisi keuangan Anda sudah masuk tahap sakit kritis, rawat intensif!

 

IMG-20160518-WA0006

Hidup diawali dengan Birth (Lahir) dan diakhiri dengan Death (Meninggal)

Namun di tengah-tengah B dan D ada huruf C, yaitu Choice.

Kita boleh saja terlahir miskin, namun pilihan kita di masa sekarang akan mempengaruhi kondisi keuangan kita di masa mendatang.

Begitu juga kondisi keuangan kita di masa sekarang, dipengaruhi oleh pilihan kita di masa lalu.

 

Jadi, tentukan PILIHAN Anda dengan BIJAK.

 

Nah, sedikit membahas cara belajar yang baik adalah dengan cara ATM BCA.

ATM BCA = Amati, Tiru, Modifikasi,.. Bisa Cara Apa saja

Atau dengan kata lain, nyontek, atau melihat patokan dari orang lain.

 

IMG-20160518-WA0004

Referensi belajar untuk kita adalah buku-buku dari orang sukses, yaitu buku-buku di gambar samping.

7 Habits of Highly Effective People, Steven Covey, lalu Andrew EB Tani, juga buku PET (Parent Effectiveness Training)

Di buku PET diajarkan cara mendengarkan orang supaya orang mau berbicara, dan bagaimana kita berbicara supaya orang mau mendengarkan.

Ok, lanjut ke pembahasan selanjutnya.

 

Saya mau bertanya kepada teman-teman pembaca satuyangterpenting, produktivitas itu datangnya darimana?

IMG-20160518-WA0005

Jawabannya adalah dari RUMAH. Artinya kalau dari dalam diri kita dan dari isi rumah kita sudah beres, aman, tentram, dan punya hubungan yang harmonis, dan tidak ada problem, maka hasil kerja kita akan lebih produktif.

Problem atau masalah keluarga, dipicu oleh 4 hal, berikut ini adalah sumber masalah berdasarkan survey :

  1. Uang
  2. Anak
  3. Keluarga Besar
  4. Seksualitas

 

Problem orang Indonesia terbesar adalah dipicu oleh UANG. Hasil survey mengatakan 60% orang Indonesia di masa pensiun punya 2 M, yaitu Mati atau Melarat.

 

Apabila kita berbicara uang, maka problemnya cuma dua: Kekurangan uang dan Kelebihan uang.

 

Kelebihan uang menjadi masalah karena yang tadinya pakai mobil avanza, melihat mobil innova jadi kepingin beli, dan seterusnya, sehingga utang kita seringkali bertambah karena cicilan baru.

 

Berbicara tentang cerdas finansial, juga berbicara tentang kenaikan gaji dan kenaikan harga barang.

Kita semua tahu bahwa gaji seorang karyawan itu naik 5-10% per tahun, ya syukur-syukur ada kenaikan, kadang malah ada yang tidak mengalami kenaikan gaji.

Tapi, coba Anda lihat berapa harga pecel lele di tahun lalu, harga di 12rb rupiah, dan harga pecel lele di tahun 2016 ini, sekarang harganya 15rb rupiah, artinya kenaikannya adalah 25% !!

Kalau kita tidak cerdas mengatur finansial kita, kondisi keuangan kita dan keluarga akan kalah oleh kenaikan inflasi!

IMG-20160518-WA0007

Kenaikan gaji dibawah inflasi, dan malah terjebak dalam hutang, karena suka tergiur melihat harga diskon dan cicilan nol persen.

Survey mengatakan 80% eksekutif terancam miskin di hari tua. Inilah sebuah situasi yang terjadi, yaitu kurangnya kesadaran menabung. Itu adalah eksekutif, bagaimana dengan yang karyawan?

 

Tahap paling dasar mengelola keuangan adalah Cashflow Management.

ada-apa-dengan-cashflow-356x220
Ada apa dengan Cashflow ?

IMG-20160518-WA0013

Menabung yang benar adalah dari pemasukan kita, disimpan sebagai tabungan, bukan dari sisa pemasukan. Jadi menabung harus di awal, bukan di akhir.

Konsep pemasukan dan pengeluaran ada Harian, Bulanan, Tahunan. Dan kita harus mengatur mana yang menjadi pengeluaran Harian, Bulanan, atau Tahunan.

Contoh income harian: dagang pulsa, sayur, dokter, tukang parkir, driver

Contoh income bulanan: karyawan, kos-kosan, bunga tabungan, bunga deposito, rental mobil

Contoh income tahungan: bonus tahunan, kontrak rumah, dsb.

Target kita adalah : Cashflow harus POSITIF.

 

Masih ingat dengan Ponari dukun cilik? Tahun 2009 Ponari sempat ‘booming’ dan meraup keuntungan 1M, namun kalau tidak cerdas finansial, ternyata uang 1M pun menjadi sia-sia.

2153151tabib-cilik-01-071780x390

Sumber: Kompas online

IMG-20160518-WA0008

Baca tulisan di gambar atas.

Cepat atau lambat kita semua akan memberikan semua uang yang kita miliki. Jadi, fokus akhir kita adalah warisan. Dan fokus awal kita adalah memberi.

 

Teori yang ke-2, Neraca Keuangan

IMG-20160518-WA0011

Aset Tunai adalah uang dan tabungan yang kita miliki.

Aset Pribadi biasanya berupa Rumah, kendaraan, dsb.

Aset Investasi adalah aset bisnis, reksadana atau saham, logam mulia,atau rumah yang disewakan.

Targetnya adalah POSITIF Neraca Keuangan.

Kalau kita mau punya Neraca Keuangan yang positif untuk jangka panjang, kita harus punya Aset Investasi yang lebih besar daripada Aset lainnya.

Sebagai contoh: ada dua orang A dan B. Sama-sama diberikan uang 2M.

A membeli rumah seharga 2M untuk tinggal.

B membeli rumah 1M untuk tinggal, dan membeli rumah 1M untuk disewakan.

Di masa pensiun, siapakah yang lebih siap menghadapi hari tuanya?

Pastinya si B. Walaupun nantinya si A tetap bisa menjual rumahnya, namun kualitas hidupnya pasti akan menurun.

 

Apa yang harus kita lakukan?

Syarat pertama: Cashflow harus positif

IMG-20160518-WA0009

Ketika cashflow kita positif, maka aset kita akan bertambah, dan ketika aset pribadi tercukupi dan aset investasi bertambah, maka utang akan minimal bahkan nol.

Sehingga masa pensiun, kita akan bisa mendapatkan aset tunai dari hasil deposito atau investasi.

Jadi, kita harus memastikan CASHFLOW kita POSITIF.

Teorinya adalah menunda kesenangan.

 

Nah, di awal tadi saya sempat bertanya pada teman-teman pembaca satuyangterpenting sekalian, apabila diberikan uang 20 Juta dan harus dihabiskan, akan dipakai untuk apa?

Silakan teman-teman baca tulisan di gambar bawah ini.

IMG-20160518-WA0012

Dalam 10 tahun mendatang, berapakah nilai 20 Juta tersebut, apakah menjadi bertambah atau malahan berkurang?

Tergantung pola pikir kita, apakah kita pakai 20 Juta itu dihabiskan semua untuk hal-hal yang tidak produktif, atau bisa sebaliknya kita memakai untuk masa depan kita.

 

IMG-20160518-WA0010Kita juga harus cerdas mengelola utang.

Ada utang produktif dan utang bisnis dan utang konsumtif. Utang yang baik adalah utang produktif, misalnya mencicil rumah untuk disewakan.

Tapi ingat rasio 30% harus tetap diperhatikan. Utang kita tidak boleh lebih dari 30% pemasukan kita.

 

IMG_20160517_152457_HDR.jpg

Tahap kecerdasan finansial:

  1. Cashflow management
    Pemasukan anda harus selalu lebih besar dari pengeluaran, supaya cashflow kita positif. Kalau cashflow sudah positif, anda termasuk orang yg cerdas finansial tahap 1
  2. Dana darurat & asuransi
    Ini tidak akan terpenuhi selama tahap 1 belum positif. Kalau sudah ada dana lebih dan mempersiapkan dana darurat & asuransi, Anda sudah masuk cerdas finansial tahap 2
  3. Investasi
    Setelah aset tunai bertambah, orang cerdas finansial tahap 3 memikirkan aset pribadi dan investasi yang terus berkembang.
  4. Pensiun
    Di atas 60% orang Indonesia tidak siap finansial memasuki masa pensiun, biasanya masih mengandalkan uang anak dan tidak memiliki persiapan yang memadai.

    Kalau anda cerdas finansial tahap 4, anda tidak akan pusing meminta uang pada anak di usia pensiun.

  5. Warisan
    Kalau anda sudah mempersiapkan warisan uang tunai yang besar, anda sudah masuk cerdas finansial tahap 5. Karena anda sudah berpikir untuk jangka yang lebih panjang lagi, yaitu generasi penerus, anak dan cucu.

 

Sudah cerdas finansial kah Anda?

 

 


 

Demikian yang bisa saya bagikan kepada teman-teman, semoga menginspirasi.

“Demi masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik”

Tertarik Memiliki Asuransi? Isi Form Proposal Asuransi di SINI
Tertarik Menjalankan Bisnis Asuransi? Isi Form Pendaftaran Agen di SINI
dan Pilih Hari/Tempat/Jam Untuk Janji Temu (Khusus Jabodetabek ), untuk Luar Jabodetabek kita bisa Komunikasi Secara Online kok. Jadi Tenang, Dunia sudah berubah dan makin berkembang, tidak ada lagi batasan bagi kita, semua bisa dilakukan melalui internet.

Satu yang terpenting, Cerdas Finansial

Salam hangat,
Petrus Jakub
Allianz Indonesia
SMS/WA: 08567810321
petrusjakub.asn@gmail.com

Leave a comment